Jumat, 25 Oktober 2013

Jesica In Memorian

Sore itu cuaca cerah...langit biru terang dengan awan tipis nan cantik....
Jimmy sudah bertengger di beranda seolah ada yg ditunggunya... jalanan nampak sepi, hanya sesekali orang melintas didepan rumah... yang ditunggupun belum tampak tandanya...
Jimmy pun bersabar...sembari menikmati waktu...
sampai seorang lelaki muda datang mengetuk pintu pagar... Jimmy pun bergegas ... dadanya berdesir..
Tampak dibelakang lelaki muda itu sosok yang sangat menawan... begitu cantik!
sosok menawan tampak malu malu... tubuhnya berisi, sexy!
ah... betapa menakjubkan...
Setelah semua urusan beres, lelaki muda yg mengantarnya pergi, kini tinggallah si anggun nan mempesona.
namanya Jesica...
Ini toh teman yang dijanjikan akan menemaniku nantinya... senangnya Jimmy...
seperti yg terbayangkan, Jimmy dan Jesica selalu bersama...menjalankan tugas masing masing penuh semangat..
setelah hari yg melelahkan mereka berdua selalu berdampingan...beristirahat sampai mendapatkan tugas berikutnya...
Jimmy selalu memandangi Jesica dengan penuh kekaguman...
ya, mereka menjalankan tugas untuk selalu mengantarkan majikan mereka kemanapun pergi...
betapapun letih, peluh dan penatnya Jimmy, dia akan selalu tenang tanpa protes, walaupun majikan memperlakukannya dengan berat sebelah..
Jesica selalu di nomor satukan.. seakan Jimmy dilupakan... bagai rongsokan teronggok tak berguna...berkarat sudah...
Tak apa....Jimmy pun tak bersedih selama masih dapat memandang Jesica nan rupawan bersanding di sebelahnya tuk beristirahat ....hatinya merasa rela...
20 bulan Jimmy merasa sangat bahagia... bertahun sudah dia mendambakan saat seperti ini...
dia sangat menikmati hari demi hari bersama Jesica... biarpun tak terawat, badan lusuh dan kumal, Jimmy merasa sehat...
sampai hari itu tiba...
hujan deras mengguyur bumi.... dingin menusuk....
orang orang menikmati hujan dalam rumah mereka masing masing...terlelap dalam sisa gerimis yang mengiris... gelap yang melelapkan..
sunyi hanya suara rintihan hujan berbisik lirih diantara desir angin yang mengalir..antara Jimmy dan Jesica...
entah karena suratan takdir.... malam yang suram dan mencekam mereka terpisah jarak...
Jimmy tak dapat memandangi keelokan tubuh Jesica...pandangannya buram terpapar air terbawa angin...
Jimmy pun terlelap dalam dekapan malam yg mengembun sudah...
gaduh..saat matahari mulai menampakkan wajahnya yg menyilaukan...
saat Jimmy membuka matanya... hanya gaduh yg mengelilinginya....
Jimmypun mencari cari sosok yg begitu dia puja.. Jesica...desisnya..
jantungnya berdegub kencang... beberapa bergumam dengan muka serius... beberapa berkumpul membicarakan Jesica... Oh..dimana dia... darah perpacu sederas aliran sungai Cicatih...
Jesica hilang...!
sindikat telah merenggutnya dari Jimmy.... mereka mengincar Jesica... mereka menginginkan tubuh Jesica...
NO.....!!!
tak mungkin...! bagaimana mungkin... Aaargh....
sesal merajai perasaan Jimmy... ah seandainya saja Jimmy berdekatan dengan Jesica semalam tadi...
Semua telah terlambat ... Jesica telah pergi... untuk selamanya... tak ada harapan Jesica akan ditemukan ... apalagi dalam keadaan utuh... Jimmypun tertunduk lesu...
Selamat jalan Jesica... engkau tetap yang terindah ...
Kini Jimmy sendiri jalani hari hari yang semakin penat dan panas...
Renta merongrong tubuh Jimmy... seperti rongsok berjalan....jadi bahan tertawaan..
Jimmy hanya terdiam... hanya ingat akan Jesica...

***telah hilang Honda Scoopy warna Biru muda pada bulan maret 2013***









Tidak ada komentar:

Posting Komentar